Rabu, 07 Oktober 2009

MINYAK BUMI


Minyak bumi dalam bahasa latin disebut juga petroleum, dari kata petrus (karang) dan oleum (minyak), dijuluki juga sebagai minyak hitam, minyak bumi adalah cairan kental berwarna cokelat gelap atau kehijauan yang mudah terbakar yang berada dalam lapisan kerak bumi.

Minyak bumi terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu :

  • Batuan sumber (source rock)
yaitu batuan yang menjadi bahan baku hidrokarbon. Biasanya batuan sumber ini adalah serpih, batuan ini kaya akan carbon yang didapat dari cangkang cangkang fosil yang terpendam dalam batuan itu.
  • Tekanan dan temperatur
untuk mengubah fosil menjadi hidrokarbon tekanan dan temperatur yang tinggi diperlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada menjadi rantai hidrokarbon.
  • Migrasi
Hidrokarbon yang telah terbentuk pada proses diatas memerlukan perpindahan ke tmpat dimana hidrokarbon memiiki nilai ekonomis untuk di produksi. Didalam batuannya sendiri hidrokaron tidak dapat di eksploitasi karena disana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehinga tahapan ini sangat penting.
  • Reservoar

Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.

  • Perangkap (Trap)

Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.

PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Seperti yang pernah saya tulis tentang komposisi minyak bumi, minyak bumi bukan merupakan senyawa homogen, tapi merupakan campuran dari berbagai jenis senyawa hidrokarbon dengan perbedaan sifatnya masing-masing, baik sifat fisika maupun sifat kimia.

Proses pengolahan minyak bumi sendiri terdiri dari dua jenis proses utama, yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder. Sebagian orang mendefinisikan Proses Primer sebagai proses fisika, sedangkan Proses Sekunder adalah proses kimia. Hal itu bisa dimengerti karena pada proses primer biasanya komponen atau fraksi minyak bumi dipisahkan berdasarkan salah satu sifat fisikanya, yaitu titik didih. Sementara pemisahan dengan cara Proses Sekunder bekerja berdasarkan sifat kimia kimia, seperti perengkahan atau pemecahan maupun konversi, dimana didalamnya terjadi proses perubahan struktur kimia minyak bumi tersebut.

Jadi yang namanya minyak bumi atau sering juga disebut crude oil adalah merupakan campuran dari ratusan jenis hidrokarbon dari rentang yang paling kecil, seperti metan, yang memiliki satu atom karbon sampai dengan jenis hidrokarbon yang paling besar yang mengandung 200 atom karbon bahkan lebih.

Secara garis besar minyak bumi dikelompokkan berdasarkan komposisi kimianya menjadi empat jenis, yaitu :

  1. Parafin

  2. Olefin

  3. Naften

  4. Aromat

    Bagaimana terjadinya minyak dan gas bumi ?

  5. Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu:

    1. Ada “bebatuan asal” (source rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.

    2. Adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir” (reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut.

    3. Adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi.

    Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan faktor penting lainnya dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur kurang dari 65oC dan umumnya terurai pada suhu di atas 260oC. Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada suhu moderat, dari 107 ke 177oC.


LINK POWERPOINT :

http://www.scribd.com/full/20785663?access_key=key-qos8g03lecv23ywmsj1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar